Usai Operasi, Jailani Yusuf Makin Parah: Si Fakir Miskin Perlu Uluran Tangan
ACEH UTARA –http://Burusergapinfo.com
Jailani Yusuf (60), seorang warga asal Aceh Timur yang kini tinggal di sebuah gubuk reyot di Gampong Matang Reudeb, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara, tengah menghadapi cobaan berat. Setelah menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Aceh Timur, kondisi kesehatannya bukannya membaik, tetapi justru semakin parah.
Dalam wawancara dengan awak media pada Kamis (28/11/2024), Jailani menceritakan perjuangan hidupnya yang penuh dengan penderitaan. “Kaki saya sekarang sudah diamputasi setelah operasi, dan kedua kaki saya juga membengkak,” ungkapnya dengan suara lirih, penuh harapan akan adanya uluran tangan dari para dermawan.
Jailani Yusuf adalah seorang fakir miskin yang hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan. Tidak memiliki harta benda ataupun pekerjaan tetap, ia hanya mengandalkan belas kasih dari tetangga dan orang-orang sekitar untuk menyambung hidup. Kondisi gubuk yang ditempatinya pun jauh dari layak, dengan atap bocor dan dinding yang nyaris roboh, sehingga tidak memberikan perlindungan yang memadai.
Penyakit yang dideritanya, yang awalnya diharapkan dapat disembuhkan melalui operasi, kini justru membawa penderitaan baru. Amputasi yang dilakukan tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah, dan pembengkakan pada kedua kakinya semakin memperburuk kondisinya. Hal ini membuat Jailani kesulitan untuk beraktivitas, bahkan untuk sekadar memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Keterbatasan ekonomi dan kesehatan membuat Jailani kini hanya bisa berharap kepada kebaikan hati masyarakat. “Saya sangat berharap bantuan dari para dermawan, agar penyakit saya ini bisa diobati dan hidup saya menjadi lebih baik,” tuturnya dengan penuh harap.
Kisah Jailani Yusuf mencerminkan realitas kehidupan sebagian masyarakat miskin yang kerap kali luput dari perhatian. Kondisinya saat ini membutuhkan penanganan medis yang lebih serius, termasuk pemeriksaan lanjutan dan pengobatan intensif. Namun, tanpa dukungan finansial yang memadai, harapan itu terasa begitu jauh dari jangkauan.
Kepada siapa pun yang memiliki kelapangan hati dan rezeki, Jailani memohon bantuan. Uluran tangan dari para dermawan, baik dalam bentuk materi maupun dukungan lainnya, dapat menjadi penyelamat bagi kehidupannya yang kini tengah berada di ujung nestapa.
Semoga kisah ini mengetuk hati para dermawan dan pihak-pihak terkait untuk memberikan perhatian kepada Jailani Yusuf, sehingga ia dapat kembali menjalani hidup dengan lebih layak dan bermartabat.(*)